24

Langkahnya tak lebar. Setiap berjalan, hanya kaki dan kepalanya saja yang bergerak. Saat berjalan cepat kontras kepalanya makin bergoyang, memunculkan sensasi lucu. Terkadang berjalan gontai, atau pundak beranjak kebawah dengan santai. Dia tak gendut, tapi karena jarang olahraga, tubuhnya melar kemana-mana.

Dia bukan tipe wanita kasar. Dapat ditebak bagaimana didikan orangtua terhadapnya. Hal itu tergambar jelas pada setiap tindak tanduk perilakunya. Dia sopan, ramah peringainya. Serba tak enak, disiplin prioritas. Dia tahu salah-benar, meski seringkali tak berani mengungkapkan.

Aku bertemu dengannya secara tak sengaja. Tapi tuhan rupanya memanjangkan ketaksengajaan ini. Kisahku dengannya harus dimulai dari ujung hubungannya dengan orang lain. Segenap keadaan dan kondisi masing-masing menjadi hal yang tak mungkin pada awalnya.

Aku mendambanya sejak lama. Dia entah. Dari ceritanya naik turun dan baru-baru ini. Dari berbagai sisi menjadi tak mungkin untuk bersamanya, termasuk soal prinsip. Tapi aku terus berusaha. Toh tak ada yang tak mungkin bagi-Nya. Gotcha, sukses! Kode-kode yang terlancar mungkin tak masuk telinga, tapi tembus menuju hati dan alam bawah sadar kamu.

Fatalnya, aku mengikrarkan komitmen. Suatu hal yg bagiku tabu untuk dibicarakan saat ini. Tapi toh aku serius. Aku tak mau (kembali) kehilangan. Saat aku berkomitmen, maka aku harus menjaganya dengan segenap usaha. Aku tuntas bermain-main.

Pada momen spesial ini, aku mengucapkan terima kasih pada semesta, yang menjadikan pertemuan ini terjadi. Terima kasih pada alam, yang mengalirkan momen pada waktu itu tiba. Terima kasih pada-Nya, doaku telah Kau jawab lebih cepat dari yang aku minta. Terima kasih pada kamu, yang telah tepat memilih peraduan.

Tenang, aku tak akan kemana-mana. Maaf belum bisa jadi yang kamu minta. Maaf aku tak sebaik yang kamu kira. Maaf belum mengabulkan segenap pinta.

Kadang aku masih berpikir, kenapa hal ini bisa terjadi, kenapa kamu bisa jadi denganku.

Tapi aku senang, kita mendobrak kebiasaan, menabrak kemapanan, melibas ketidakmungkinan. Satu tahap menuju cerahnya masa depan kita.



0 komentar:

Posting Komentar