Mengerti

Kenapa orang begitu egois untuk mementingkan kepentingannya sendiri diatas kepentingan orang lain?
Kita sadar hidup berdampingan dengan lingkungan. Kehidupan sosial turut mempengaruhi sikap kita dan kaitannya dengan orang lain. Satu yang harus dicamkan bahwa, ketika kamu melakukan pergesekan dengan orang lain, yakinilah bahwa suatu saat kamu akan butuh dia atau setidaknya bekerjasama dalam suatu hal.

Berprinsip demikian tidak ada salahnya. Toh dengan tujuan baik hal itu akan terwujud. Kita tidak bisa terus menghindar dari kerumunan orang atau komunitas kita, karena pada akhirnya akan ada keterikatan kembali, cepat atau lambat.

Keterikatan telah terjalin. Kamu tidak bisa terus menghindar daripadanya. Apa yang dimau? Dengan berbagai alasan subjektif kamu terus berpaling. Yang paling subjektif dan sangat personal dari alasan itu adalah "ingin dimengerti", betapa egoisnya dirimu, bukan? Pernah berpikir dengan siapa orang yang mengerti kamu itu dimengerti?

Seakan mempunyai fokus ganda, kamu menuntut orang untuk mengerti dirinya. Kenapa kamu tidak memunculkan opsi "saling mengerti" saja sebagai win-win solution? Apa sebegitu egoisnya kamu sampai tidak ingin mengerti orang lain, maunya dimengerti saja?

Sadarilah, saat menuntut pengertian orang lain, maka kamu pun perlu untuk mengerti orang lain. Contoh kecil, bertanya. Pernah?

Kita perlu untuk bicara, karena miss comunication ini tak berujung.

0 komentar:

Posting Komentar